This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 17 November 2012

aku terlahir, bernafas, lalu mati



AKU TERLAHIR, BERNAFAS, LALU MATI

Lihatlah berapa banyak orang yang memandang pesimis kehadiranku
Menjadikanku hitam diantara pelangi
Mereka memandangku dengan duka seiring dengan benci.
            Lalu mereka kerutkan dahi kemudian menatapku dengan 2 bola mata kecil disudut ..!!
Seolah aku hanyalah sebuah boneka kecil tanpa daya.



Biarkan aku diam dan membisu
Aku Cuma sadar akan siapa aku ini
Aku Cuma sadar akan seberapa batas kemampuanku.
Bukan pesimis, Tapi realistis.
Memang diam membosankan
Tapi diam menenangkan
Membisu bukan berarti angkuh
Membisu bukan berarti sombong
Membisu bukan berarti bosan
Membisu bukan berarti aku tak menghargai kehadiranmu.

Senin, 15 Oktober 2012

suatu hari di suatu sudut kota di indonesia seseorang benama andi sedang dalam perjalanan (jalan kaki)  menuju tempat ia bekerja,
di tengah perjalanannya datanglah awan mendung di sertai petir kemudian tanpa menunggu persetujuan andi, hujan turun membasuh bumi..
hujan turun dengan deras.
lalu andi berfikir apakah ia harus berhenti menunggu hujan reda ataukah ia harus melanjutkan perjalanan sedangkan waktu terus berjalan dan bukan tidak mungkin ia dipecat jika ia terlambat..
.
.
.
# jika andi itu saya, saya akan memilih berjalan menerobos hujan daripada harus menunggu reda hujan yang tidak tau kapan reda,..

Kamis, 20 September 2012


dulu Tuhanku Allah, sekarang...


sorry sebelumnya kalo judul yang saya pakai emang kurang enak dibaca. tapi bukan g ada maksudnya saya nulis begitu. ini hanya sebuah analisis kecil (kurang kerjaan lebih tepatnya) saya sebagai pengguna facebook dan situs jejaring sosial lainnya. saya yakin kalian pun (siapapun yang membaca ini) sebenarnya merasakan hal yang sama seperti saya. ini bukan sesuatu yang besar, hanya fenomena. tapi rasa- rasanya nyaris jadi kebiasaan umum (atau mungkin karakter?)

berawal dari keisengan saya (yang memang kurang kerjaan) baca2in status & tweetnya friendlist saya. ampun dah, isinya kebanyakan orang2 galau yang kurang kerjaan (kaya saya) pasang status galaunya dengan "bangga" coy. belum lagi ditambah bahasa 4l@Y-nya yang bikin mata saya jungkir balik. heran juga sich, kok bisa ya galau jadi trend? padahal nih kata galau menurut bahasa KBBI adalah keadaan yang ramai dan pikiran yang kacau tidak keruan. gila! bahaya bgt kan? kalo anda-anda semua galau, berarti pikiran anda kacau. orang yang pikirannya kacau, g mungkin dia inget ama Tuhan. ya g?

nah, itu dia men masalahnya! orang2 sekarang, yang udah melek IT, yang udah canggih dan modern, lebih suka mengadu akan kegalauannnya ama facebook atau situs jejaring sosial lainnya. padahal dia sendiri tau kalo facebook dan konco2ne itu g mungkin ngasih solusi. aneh g tuh, curhat suatu masalah ama mesin?
gelinya lagi coy, mereka kalo curhat di status atau ngtweet pake kalimat begini " ya Allah, kok dia belum dateng sich?" atau "ya Tuhan, aku kepikiran dia terus nih". nah, macam mana pula status begitu?? siapa Tuhan kau? dan sejak kapan Allah itu tinggal di facebook??

status macam itu pasti kalian banyak baca, ditambah lagi status macam begini "Alhamdulillah kiriman sudah sampai" atau "bismillah, pasti bisa". lah, turun pula pangkat Tuhan di mata manusia ni. dari 'Arsy jd ke facebook. apalagi status yang pertama tuh, sudah bersyukurnya dengan facebook, sombong pula dia baru dapat kiriman tak mau bagi2 dengan yang baca status dia. parah kan?

ckckck... dunia ni makin lucu saja. saya sering tertawa sendiri (karena merasa kasihan) melihat orang2 seperti itu. orientasi tauhidnya dipertanyakan coy! saya pikir ini bukan lagi masalah mengapa banyak remaja menggalau di facebook dkk, tapi masalahnya mengapa pemahaman paling dasar dari seseorang menyimpang dengan sangat drastis? jika anda bertanya mengapa 

Jumat, 22 Juni 2012

sang motivator Radenmas Maksum

memulai lagi belajar ngeblog,, posting berikut adalah kata motivator dari sang dosen saya Radenmas Maksum yg ga kalah super dr motivator yg di tipi"..  berikut adalah beberapa untaian kata beliau yang mampu memberi semangat anak didiknya: 



1.) Ada jarak antara "mimpi indah" dan "kenyataan sukses". Agar mimpi-mimpi kita menjadi kenyataan, kita memerlukan tekad untuk berusaha dengan penuh kesungguhan!


2.)  ‎"Kejadian ini dialami Dr Arun, cucu mendiang Mahatma Gandhi, saat usianya masih 16 tahun. Keluarganya tinggal di sebuah perkebunan tebu yang berjarak sekitar 28 km dari kota Durban, Afrika Selatan. Rumah mereka berada di pelosok desa terpencil.

Suatu hari, ayahnya meminta Arun menemaninya ke kota untuk menghadiri suatu konferensi. Permintaan ini disambut dengan sangat antusias (karena itu berarti ia bisa jalan-jalan di pusat kota). Setelah mengantar sang ayah, Arun juga diminta membawa mobil ke bengkel untuk diperbaiki. Dan setelah itu, Arun disuruh untuk menjemput sang ayah di tempat konferensi.

Nah, selagi menunggu perbaikan mobilnya, Arun pergi ke bioskop. Tapi saking asyiknya menonton film-film John Wayne, ia lupa waktu! Begitu sadar, ia pun segera mengambil mobil di bengkel lalu menjemput ayahnya yang sudah menanti selama hampir satu jam.

Sewaktu ditanya alasan keterlambatannya, Arun berbohong karena merasa sangat bersalah dan malu untuk mengatakan yang sebenarnya. Kata Arun, 'Tadi mobilnya belum selesai diperbaiki, jadi Arun harus menunggu.'

Sayangnya tanpa sepengetahuan Arun, sang ayah sebelumnya sudah menghubungi bengkel mobil itu, sehingga sang ayah tahu kalau putranya itu berbohong.

Dengan wajah sedih sembari menatap anaknya, sang ayah berkata, 'Arun, sepertinya ada yang salah dengan cara ayah mendidik dan membesarkan kamu, sehingga kamu tidak berani bicara jujur pada ayah. Atas kesalahan ayah ini, biarlah ayah pulang dengan berjalan kaki. Dengan begitu, ayah bisa merenungkan di mana letak kesalahan ayah.'

Betapa Arun menyesali perbuatan bodohnya itu. Sejak kejadian itu, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi berbohong kepada siapa pun. Ia sadar, betapa berharganya pelajaran yang diberikan sang ayah waktu itu. Seandainya saat itu beliau menghukumnya seperti yang dilakukan orangtua pada umumnya ketika menghukum anaknya, ia mungkin akan menderita atas hukuman itu dan sedikit saja menyadari kesalahannya. Namun, tindakan evaluasi diri sang ayah yang tanpa kekerasan itu justru memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah diri Dr Arun sepenuhnya."




3.)  Orang bilang, hidup itu berada di antara 'B' dan 'D': 'Birth' dan 'Death'. Tetapi, apa yang ada di antara 'B' dan 'D'? 'C' berada di antaranya. 'C' adalah 'Choice'.

Hidup adalah serangkaian pilihan yang dapat kita ambil setiap saat. Karena kita punya HAK untuk memilih, maka putuskan untuk memilih yang terbaik yang dapat Anda ambil :)




4.)  ‎"Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur tersebut akan berakhir. Tapi jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir!

HAL – HAL BESAR selalu dimulai dari dalam. Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar. Tapi Dia selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum di setiap air mata, berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa.

Jadi, jangan menyerah. Terus berjuang! Life is so beautiful.

Hidup adalah perjalanan, maka nikmatilah.
Hidup adalah tantangan, maka hadapi.
Hidup adalah anugerah, maka terimalah.
Hidup adalah pertandingan, maka menangkan.
Hidup adalah tugas, maka selesaikan.
Hidup adalah cita-cita, maka capailah.
Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah.
Hidup adalah janji, maka penuhilah.
Hidup adalah keindahan, maka bersyukurlah.
Hidup adalah teka-teki, maka pecahkan!

1 hal yg membuat kita bahagia adalah CINTA.
1 hal yg membuat kita tambah dewasa adalah MASALAH.
1 hal yg membuat kita hancur adalah PUTUS ASA.
1 hal yg membuat kita maju adalah USAHA.
1 hal yg membuat kita kuat adalah DOA."




5.)  “Apa rahasia sukses bapak?” tanya seorang reporter kepada presiden sebuah bank.

“Hanya dua kata.”

“Apa itu, Pak?”

“Keputusan benar.”

“Dan bagaimana Bapak bisa membuat keputusan yang benar?”

“Satu kata saja.”

“Apa itu, Pak?”

“Pengalaman.”

“Lalu, bagaimana Bapak bisa mendapat pengalaman?”

”Dua kata saja: Keputusan salah.”
_____________

Cerita di atas, seakan menegaskan bahwa kegagalan bukan sesuatu yang perlu ditakutkan karena kegagalan itulah yang nantinya (cepat atau lambat) akan mengantarkan kita menuju kesuksesan sejati. Lakukan evaluasi, pasti ada pelajaran yang bisa diambil. Dan jika pelajaran2 berharga itu dikumpulkan menjadi satu serta diterapkan dalam proses perjalanan berikutnya, percayalah: akhir yang didamba akan bisa terwujud.....\m/






6.)  Melihat ke atas: memperoleh semangat untuk maju.
Melihat ke bawah: bersyukur atas semua yang ada.
Melihat ke samping: meningkatkan semangat kebersamaan.
Melihat ke belakang: mendapatkan pengalaman berharga.
Melihat ke dalam: untuk introspeksi diri.

Melihat ke depan: untuk menjadi LEBIH BAIK! Dengan optimisme yang positif, walaupun hanya dengan "segenggam harapan", mari kita melangkah ke depan dengan pasti!




7.)  ‎"Saat kita menanam padi, seringkali ada rumput yang ikut tumbuh. Tapi saat kita menanam rumput, tidak pernah tumbuh padi."

Saat kita melakukan kebaikan, kadang-kadang ada hal yang buruk pun turut menyertai. Namun saat kita melakukan keburukan, tidak ada kebaikan yang ikut bersamanya. Maka, jangan bosan untuk berbuat baik, meskipun tidak sempurna.

Manusia sendiri, justru bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, karena memiliki kekurangan di samping kelebihannya, serta kelemahan di samping kekuatannya. :) 




8.)  Dikisahkan, di keremangan senja, seorang pemuda bernama Alan, berkendara dengan mobil butut. Perasaannya galau. Pabrik tempatnya bekerja bangkrut dan dia belum juga mendapatkan pekerjaan tetap. Meski harus bekerja serabutan dan hidup pas-pasan, ia tidak ingin meninggalkan kampung halamannya. Di kota kecil itu, minimal dia sudah punya rumah kecil dan tentu, dia memiliki impian-impiannya.

Tidak jauh dari jalur tempatnya melaju, di pinggir jalan yang sepi, terlihat seorang nenek berdiri kedinginan di sebelah mobilnya yang mogok. Tanpa pikir panjang, ia langsung menepikan mobilnya, keluar, dan berjalan menghampiri perempuan tua itu.

"Selamat malam, Bu. Ada yang bisa saya bantu?" Alan menyapa dengan sopan. Bukannya menjawab, si nenek malah terlihat ketakutan karena melihat penampilan Alan yang lusuh.

"Jangan khawatir. Saya hanya mau membantu Ibu," kata Alan menenangkan. Perempuan tua terlihat sedikit ragu, namun ia memberi Alan kesempatan untuk memperbaiki mobilnya. Alan pun membuka penutup/kap mobil dan mulai mencari sumber masalah. Kemudian dengan sigap dan cekatan, Alan mulai mencoba memperbaikinya sedangkan si nenek memperhatikannya dalam diam.

Setelah kurang lebih 30 menit, saat dites, ternyata mobil itu bisa nyala kembali! Dengan wajah lega, si nenek berucap gembira, "Terima kasih anak muda. Sungguh beruntung, bertemu dengan Anda. Berapa ongkos perbaikan mobil yang harus saya bayar?" sambil tangannya sibuk membuka tas untuk mengambil uang.

"Tidak Bu. Saya hanya sekadar membantu saja dan membantu bukanlah pekerjaan yang harus dibayar. Sungguh, saya ikhlas."

Melihat si nenek yang masih penasaran, Alan melanjutkan, "Jika Ibu ingin berterima kasih, tolong Bu, saat bertemu dengan orang yang perlu bantuan, bantulah dia. Itu sudah cukup buat saya".

"Anak muda, terima kasih sekali lagi. Ibu akan mengingat-ingat pesanmu tadi. Semoga Tuhan yang akan membalas kebaikan hatimu," ujar si nenek dengan perasaan haru dan senang. 

"Selamat jalan dan hati-hati di jalan ya Bu," ucap Alan melepas kepergian si nenek.

Tidak jauh dari situ, si nenek yang merasa lapar dan kedinginan, mampir di sebuah kedai kecil pinggir jalan untuk mengisi perut. Seorang perempuan muda yang sedang hamil, dengan senyum hangat, melayaninya dengan tulus dan ramah.

"Kasihan gadis muda ini. Sedang hamil besar, tapi di malam hari masih bekerja melayani tamu," batin si nenek sambil melirik wajah pelayan yang tampak kelelahan. Seketika dia teringat pada pesan Alan.

Ketika membayar makanannya, di bawah kertas bon, ia menyelipkan sejumlah besar uang beserta secarik kertas kecil dengan tulisan pesan: "Gadis muda yang baik, anggaplah uang ini sebagai hadiah dari Ibu. Ibu pun pernah dibantu orang, pesan si penolong ibu teruskan padamu. Jika ingin membalas kebaikan saya, bantu saja orang lain yang sedang perlu bantuan."

Betapa tersentuhnya hati wanita muda itu! Karena ia memang sedang perlu biaya untuk melahirkan. Sesampainya di rumah, ia berbisik pelan penuh sayang pada suaminya, yang lelap tertidur menunggunya di kursi tamu.

"Alan, semua akan baik-baik saja. Tadi ada tamu seorang perempuan tua yang sungguh berhati mulia dan aku mendapatkan hadiah yang luar biasa untuk menghadirkan bayi kita." 

sahabat.............................

Orang yang baik hatinya pasti akan mendapatkan imbalan yang baik pula dari Yang Maha Kuasa. Jangan memikirkan untung/rugi ketika mempunyai kesempatan untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan.
Lakukan saja perbuatan baik secara spontan, dengan hati yang tulus dan ikhlas karena hukum Tuhan tidak pernah salah. Apa yang kita tanam pasti akan kembali kepada kita pula, bahkan berkelimpahan....




9.) Saat hidup terasa "sesak" karena terjebak dalam rutinitas harian, itulah saatnya kita "menata ulang" hidup. Mulailah dengan bersikap lebih peduli dan melakukan kebajikan, terutama pada orang-orang yang kita cintai :) 



10.) GREAT MINDS DISCUSS IDEAS, AVERAGE MINDS DISCUSS EVENTS, SMALL MINDS DISCUSS PEOPLE.....

Kamis, 01 Maret 2012

humor malam : "artikel ini tidak menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin"

Hidup cuma satu kali, masa 24 jam harus sedih terus?! Ketawa yuks bareng tulisan koplak yang bisa bikin anda koplak !!

"artikel ini tidak menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin"






1.*koplak : Punya apa kamu melamar anak saya? | "cangkul om" | wah, pasti utk menggali cinta ya | bukan itu utk menggali kuburan om nanti | -___- #salah
2.aburizal gantu nama?? : Sering dikira pengusaha roti, Abu Rizal Bakrie mengganti namanya jadi Abu Rizal Lapindo
3.*murid baru* hai teman-teman. Perkenalkan nama saya Budi biar akrab panggil aja Bebeb | *satu kelas hening*
4.Eh sob shampo ketombe yg bagus apaan sih? | siapa yg ketombean jon? Elo? | bukan, kumis bapak gue ketombean
5.Pak uang kita udah abis buat bayar tagihan air | knp ga listrik dulu? | Ya bpk pikir aja masa kita cebok pake setrum?
6.Bro, gigi lo putih banget | "iya dong" | lo pake pasta gigi apa? | "gue pake Rinso Anti Noda"
7.Eh, lo udah invite PIN BB gua belom? | "yang mana cin?" | yang Simpati | *hening*
8.*ditilang polisi* kenapa kamu gak memakai kaca spion? | "maaf pak! saya gak ingin melihat ke belakang, saya ingin move on"
9.pak, knp ditilang? saya kan pake helm, punya SIM & STNK? | karna gue muak liat muka lo jln keliling2 pake helm tapi ga naik motor
10.mbak, es teh satu ya | "manis gak mas?" | gak perlu manis² mbak yg penting setia dan mau nerima aku apa adanya | "...."
cerita jono :
1. "Mak, jono mau jadi guru" | bagus! jadi guru apa jon? | "guru senam mak, biar bisa liatin pakean ketat"
2. Pa td joni disekolah dikatain banci sm tmn | Knp gk ditonjok aja tu anak | Gk tega pa, soalnya dia ganteng bgt >.< | (¬_¬") #koplak
3. Dok kenapa saya sering merasa mual2 saat sedang di dpn cermin? | itu tandanya mata kamu masih sehat
4. *nerobos lampu merah* Siang jon?|Siang juga pa.|ade tahu warna merah artinya apa?|tahu pa, BERANI
5. Jon ngapain kepala lo dideketin ke api ntar kebakar loh | Otak gw kan uda lama gak di pake jdnya beku. Ini mw gw cairin
6. *dipijat* mas ini kayaknya stres berat deh, kepalanya sampe lembek gini | itu pantat saya bu bukan kepala --__--
7. Eh lu ada dengar suara seram gk? | iya, seram bgt ya jon | untung gw gk dengar | --_-- kampret
8. Halo dgn kfc pesan antar ada yg bs dibantu?| ayamnya ada mas?| lg keluar| klo gt blg ya td saya nelfon *dua2nyagila* :))
9. *di warteg* Ada ayam mbak? | Ada mas,mau pesen brp ? | Usir mbak! Saya mau makan nih !!!!
10. Awal bulan: Nonton bioskop 21 | Tengah bulan: DVD bajakan | Akhir bulan: Indosiar (sinetron siluman naga)
11. Jon loh keturunan bule ya?| oh iya..keliatan yah dari tampang gw yg cakep?| gak..gigi loh tu pirang
12 Jon, muka lo berminyak tuh | "bagus dong" | kok gtu? | "sekarang harga minyak dunia tinggi, gue bisa untung gede" |
banciiii cyinn :
1. Pak ustad eyke mw tobat | baguslah jon km kembali ke jalan yg lurus | iya, mulai sesok eyke mw pake kerudung aja cyiiin | (¬_¬")
2. Hai cantik nama kamu siapa? | WIna | namamu secantik wajahmu ya, nama panjangnya? | Winarno | Wah,maskulin banget HAHAHA *kabur* :)

jomblo = menderita !!
1. To all single people a.k.a "JOMBLO", Don't worry, Valentine this year has been cancelled.. Mathematical proof: 14-02-12 = 0 !!
2. Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Mari kita ke penghulu, biar kalo malam kamu gak kesepian *eaaa
3. Pacaran: beb,potong dong rambutnya| LDR: beb, jgn lupa potong rambut ya| jomblo: yes, dapat rambut..santet ah ( loe banget )
4. Segenap hatiku utkmu beb.. | Gombal mulu, ama aku aja pelit banget!! | Aku bilang segenap hati, bukan segenap penghasilan beb.. x)
5. jangan pernah menikah dgn orng satu kampung, karna satu aja udah repot apalagi sekampung
6. Tuhan memberikan rasa cinta dalam diriku, dan aku memberikannya padamu. Please, jangan diberikan lagi ke orang lain.. x
7. Di pinggir kolam makan bubur | Jangan lupa pakai keripik | Dari semalem aku ga bisa tidur | karna teringat wajah mu yg cantik xD
8. Pekerjaan seberat apapun pastilah akan terasa ringan bila tidak dikerjakan.. *motivasi gagal*
9. Jadi jomblo tu serba salah. Jaga jarak dibilang Sombong. Jaga image dibilang Sok Cool. Jaga komplek dibilang Satpam
10.Kalo dipikir-pikir kerjaan lain kita itu sekarang yg jadi sambilan kalo kita lagi bosen twitter kali yak? ( ga jelas )
11.Bila mendapat cobaan dan penderitaan yg berat, Ingatlah..jangan kau bercermin!! sebab itu hanya menambah penderitaanmu saja.. xD
12.jomblo???? : Di duga karena nggak kuat lama menjomblo, seorang kakek melambaikan tangan ke kamera saat menonton live inbox sctv
13.Hai, nama kamu siapa ? | "Sekar putri widyawati ayu ningrum" | panjang amat. gimana kalo aku panggil sayang aja :D | ".....
14.*ke kondangan* Kok sendirian pacar kmu kmn? | udah balik | balik duluan? Kan belum salaman sama mempelai | maksud gue balik ke mantannya -_-
15.Kamu pilih kopi apa mocca? | "kopi" | kopinang kau dgn bismillah | "eh mocca aja deh" | moccah kau menjadi pacarku |
16.Cari pacar yoook | jiah lo jomblo ya? hari gini jomblo malu-maluin aja | emg lu punya pacar? | punya dong 2 bulan yg lalu |

Selasa, 21 Februari 2012

ramalan jayabaya

percaya ga percaya, yang namnya orang indonesia itu ga bisa lepas dari hal" yg bersifat mistis dan ghoib termasuk dalam hal "ramalan"  berikut adalah ramalan jayabaya yang bisa jadi bahan bacaan anda 


Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi.
Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang --- Perahu berjalan di angkasa.
Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan mata air.
Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara.
Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.
Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut.
Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak.
Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal.
Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki.
Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman--- Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik
Akeh janji ora ditetepi --- Banyak janji tidak ditepati.
keh wong wani nglanggar sumpahe dhewe--- Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
Manungsa padha seneng nyalah--- Orang-orang saling lempar kesalahan.
Ora ngendahake hukum Hyang Widhi--- Tak peduli akan hukum Hyang Widhi.
Barang jahat diangkat-angkat--- Yang jahat dijunjung-junjung.
Barang suci dibenci--- Yang suci (justru) dibenci.
Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit--- Banyak orang hanya mementingkan uang.
Lali kamanungsan--- Lupa jati kemanusiaan.
Lali kabecikan--- Lupa hikmah kebaikan.
Lali sanak lali kadang--- Lupa sanak lupa saudara.
Akeh bapa lali anak--- Banyak ayah lupa anak.
Akeh anak wani nglawan ibu--- Banyak anak berani melawan ibu.
Nantang bapa--- Menantang ayah.
Sedulur padha cidra--- Saudara dan saudara saling khianat.
Kulawarga padha curiga--- Keluarga saling curiga.
Kanca dadi mungsuh --- Kawan menjadi lawan.
Akeh manungsa lali asale --- Banyak orang lupa asal-usul.
Ukuman Ratu ora adil --- Hukuman Raja tidak adil
Akeh pangkat sing jahat lan ganjil--- Banyak pejabat jahat dan ganjil
Akeh kelakuan sing ganjil --- Banyak ulah-tabiat ganjil
Wong apik-apik padha kapencil --- Orang yang baik justru tersisih.

Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin --- Banyak orang kerja halal justru merasa malu.
Luwih utama ngapusi --- Lebih mengutamakan menipu.
Wegah nyambut gawe --- Malas untuk bekerja.
Kepingin urip mewah --- Inginnya hidup mewah.
Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka --- Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
Wong bener thenger-thenger --- Orang (yang) benar termangu-mangu.
Wong salah bungah --- Orang (yang) salah gembira ria.
Wong apik ditampik-tampik--- Orang (yang) baik ditolak ditampik (diping-pong).
Wong jahat munggah pangkat--- Orang (yang) jahat naik pangkat.
Wong agung kasinggung--- Orang (yang) mulia dilecehkan
Wong ala kapuja--- Orang (yang) jahat dipuji-puji.
Wong wadon ilang kawirangane--- perempuan hilang malu.
Wong lanang ilang kaprawirane--- Laki-laki hilang jiwa kepemimpinan.
Akeh wong lanang ora duwe bojo--- Banyak laki-laki tak mau beristri.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone--- Banyak perempuan ingkar pada suami.
Akeh ibu padha ngedol anake--- Banyak ibu menjual anak.
Akeh wong wadon ngedol awake--- Banyak perempuan menjual diri.
Akeh wong ijol bebojo--- Banyak orang gonta-ganti pasangan.
Wong wadon nunggang jaran--- Perempuan menunggang kuda.
Wong lanang linggih plangki--- Laki-laki naik tandu.
Randha seuang loro--- Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
Prawan seaga lima--- Lima perawan lima picis.
Dhudha pincang laku sembilan uang--- Duda pincang laku sembilan uang.
Akeh wong ngedol ngelmu--- Banyak orang berdagang ilmu.
Akeh wong ngaku-aku--- Banyak orang mengaku diri.
Njabane putih njerone dhadhu--- Di luar putih di dalam jingga.
Ngakune suci, nanging sucine palsu--- Mengaku suci, tapi palsu belaka.
Akeh bujuk akeh lojo--- Banyak tipu banyak muslihat.
Akeh udan salah mangsa--- Banyak hujan salah musim.
Akeh prawan tuwa--- Banyak perawan tua.
Akeh randha nglairake anak--- Banyak janda melahirkan bayi.

Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne--- Banyak anak lahir mencari bapaknya.
Agama akeh sing nantang--- Agama banyak ditentang.
Prikamanungsan saya ilang--- Perikemanusiaan semakin hilang.
Omah suci dibenci--- Rumah suci dijauhi.
Omah ala saya dipuja--- Rumah maksiat makin dipuja.
Wong wadon lacur ing ngendi-endi--- Perempuan lacur dimana-mana.
Akeh laknat--- Banyak kutukan
Akeh pengkianat--- Banyak pengkhianat.
Anak mangan bapak---Anak makan bapak.
Sedulur mangan sedulur---Saudara makan saudara.
Kanca dadi mungsuh---Kawan menjadi lawan.
Guru disatru---Guru dimusuhi.
Tangga padha curiga---Tetangga saling curiga.
Kana-kene saya angkara murka --- Angkara murka semakin menjadi-jadi.
Sing weruh kebubuhan---Barangsiapa tahu terkena beban.
Sing ora weruh ketutuh---Sedang yang tak tahu disalahkan.
Besuk yen ana peperangan---Kelak jika terjadi perang.
Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor---Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.
Akeh wong becik saya sengsara--- Banyak orang baik makin sengsara.
Wong jahat saya seneng--- Sedang yang jahat makin bahagia.
Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul--- Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
Wong salah dianggep bener---Orang salah dipandang benar.
Pengkhianat nikmat---Pengkhianat nikmat.
Durjana saya sempurna--- Durjana semakin sempurna.
Wong jahat munggah pangkat--- Orang jahat naik pangkat.
Wong lugu kebelenggu--- Orang yang lugu dibelenggu.
Wong mulya dikunjara--- Orang yang mulia dipenjara.
Sing curang garang--- Yang curang berkuasa.
Sing jujur kojur--- Yang jujur sengsara.
Pedagang akeh sing keplarang--- Pedagang banyak yang tenggelam.
Wong main akeh sing ndadi---Penjudi banyak merajalela.
Akeh barang haram---Banyak barang haram.
Akeh anak haram---Banyak anak haram.
Wong wadon nglamar wong lanang---Perempuan melamar laki-laki.
Wong lanang ngasorake drajate dhewe---Laki-laki memperhina derajat sendiri.

Akeh barang-barang mlebu luang---Banyak barang terbuang-buang.
Akeh wong kaliren lan wuda---Banyak orang lapar dan telanjang.

Wong tuku ngglenik sing dodol---Pembeli membujuk penjual.
Sing dodol akal okol---Si penjual bermain siasat.
Wong golek pangan kaya gabah diinteri---Mencari rizki ibarat gabah ditampi.
Sing kebat kliwat---Yang tangkas lepas.
Sing telah sambat---Yang terlanjur menggerutu.
Sing gedhe kesasar---Yang besar tersasar.
Sing cilik kepleset---Yang kecil terpeleset.
Sing anggak ketunggak---Yang congkak terbentur.
Sing wedi mati---Yang takut mati.
Sing nekat mbrekat---Yang nekat mendapat berkat.
Sing jerih ketindhih---Yang hati kecil tertindih
Sing ngawur makmur---Yang ngawur makmur
Sing ngati-ati ngrintih---Yang berhati-hati merintih.
Sing ngedan keduman---Yang main gila menerima bagian.
Sing waras nggagas---Yang sehat pikiran berpikir.
Wong tani ditaleni---Orang (yang) bertani diikat.
Wong dora ura-ura---Orang (yang) bohong berdendang.
Ratu ora netepi janji, musna panguwasane---Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
Bupati dadi rakyat---Pegawai tinggi menjadi rakyat.
Wong cilik dadi priyayi---Rakyat kecil jadi priyayi.
Sing mendele dadi gedhe---Yang curang jadi besar.
Sing jujur kojur---Yang jujur celaka.
Akeh omah ing ndhuwur jaran---Banyak rumah di punggung kuda.
Wong mangan wong---Orang makan sesamanya.
Anak lali bapak---Anak lupa bapa.
Wong tuwa lali tuwane---Orang tua lupa ketuaan mereka.
Pedagang adol barang saya laris---Jualan pedagang semakin laris.
Bandhane saya ludhes---Namun harta mereka makin habis.
Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan---Banyak orang mati lapar di samping makanan.
Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara---Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.
Sing edan bisa dandan---Yang gila bisa bersolek.
Sing bengkong bisa nggalang gedhong---Si bengkok membangun mahligai.
Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil---Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.
Ana peperangan ing njero---Terjadi perang di dalam.
Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham---Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.
Durjana saya ngambra-ambra---Kejahatan makin merajalela.
Penjahat saya tambah---Penjahat makin banyak.
Wong apik saya sengsara---Yang baik makin sengsara.
Akeh wong mati jalaran saka peperangan---Banyak orang mati karena perang.
Kebingungan lan kobongan---Karena bingung dan kebakaran.
Wong bener saya thenger-thenger---Si benar makin tertegun.
Wong salah saya bungah-bungah---Si salah makin sorak sorai.
Akeh bandha musna ora karuan lungane---Banyak harta hilang entah ke mana
Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe---Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.
Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram---Banyak barang haram, banyak anak haram.
Bejane sing lali, bejane sing eling---Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
Nanging sauntung-untunge sing lali---Tapi betapapun beruntung si lupa.
Isih untung sing waspada---Masih lebih beruntung si waspada.
Angkara murka saya ndadi---Angkara murka semakin menjadi.
Kana-kene saya bingung---Di sana-sini makin bingung.
Pedagang akeh alangane---Pedagang banyak rintangan.
Akeh buruh nantang juragan---Banyak buruh melawan majikan.
Juragan dadi umpan---Majikan menjadi umpan.
Sing suwarane seru oleh pengaruh---Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh.
Wong pinter diingar-ingar---Si pandai direcoki.
Wong ala diuja---Si jahat dimanjakan.
Wong ngerti mangan ati---Orang yang mengerti makan hati.
Bandha dadi memala---Hartabenda menjadi penyakit
Pangkat dadi pemikat---Pangkat menjadi pemukau.
Sing sawenang-wenang rumangsa menang --- Yang sewenang-wenang merasa menang
Sing ngalah rumangsa kabeh salah---Yang mengalah merasa serba salah.
Ana Bupati saka wong sing asor imane---Ada raja berasal orang beriman rendah.
Patihe kepala judhi---Maha menterinya benggol judi.
Wong sing atine suci dibenci---Yang berhati suci dibenci.
Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat---Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.
Pemerasan saya ndadra---Pemerasan merajalela.
Maling lungguh wetenge mblenduk --- Pencuri duduk berperut gendut.
Pitik angrem saduwure pikulan---Ayam mengeram di atas pikulan.
Maling wani nantang sing duwe omah---Pencuri menantang si empunya rumah.
Begal pada ndhugal---Penyamun semakin kurang ajar.
Rampok padha keplok-keplok---Perampok semua bersorak-sorai.
Wong momong mitenah sing diemong---Si pengasuh memfitnah yang diasuh
Wong jaga nyolong sing dijaga---Si penjaga mencuri yang dijaga.
Wong njamin njaluk dijamin---Si penjamin minta dijamin.
Akeh wong mendem donga---Banyak orang mabuk doa.
Kana-kene rebutan unggul---Di mana-mana berebut menang.
Angkara murka ngombro-ombro---Angkara murka menjadi-jadi.
Agama ditantang---Agama ditantang.
Akeh wong angkara murka---Banyak orang angkara murka.
Nggedhekake duraka---Membesar-besarkan durhaka.
Ukum agama dilanggar---Hukum agama dilanggar.
Prikamanungsan di-iles-iles---Perikemanusiaan diinjak-injak.
Kasusilan ditinggal---Tata susila diabaikan.
Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi---Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.
Wong cilik akeh sing kepencil---Rakyat kecil banyak tersingkir.
Amarga dadi korbane si jahat sing jajil---Karena menjadi kurban si jahat si laknat.
Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit---Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit.
Lan duwe prajurit---Dan punya prajurit.
Negarane ambane saprawolon---Lebar negeri seperdelapan dunia.
Tukang mangan suap saya ndadra---Pemakan suap semakin merajalela.
Wong jahat ditampa---Orang jahat diterima.
Wong suci dibenci---Orang suci dibenci.
Timah dianggep perak---Timah dianggap perak.
Emas diarani tembaga---Emas dibilang tembaga
Dandang dikandakake kuntul---Gagak disebut bangau.
Wong dosa sentosa---Orang berdosa sentosa.
Wong cilik disalahake---Rakyat jelata dipersalahkan.
Wong nganggur kesungkur---Si penganggur tersungkur.
Wong sregep krungkep---Si tekun terjerembab.
Wong nyengit kesengit---Orang busuk hati dibenci.
Buruh mangluh---Buruh menangis.
Wong sugih krasa wedi---Orang kaya ketakutan.
Wong wedi dadi priyayi---Orang takut jadi priyayi.
Senenge wong jahat---Berbahagialah si jahat.
Susahe wong cilik---Bersusahlah rakyat kecil.
Akeh wong dakwa dinakwa---Banyak orang saling tuduh.
Tindake manungsa saya kuciwa---Ulah manusia semakin tercela.
Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi---Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.
Wong Jawa kari separo---Orang Jawa tinggal setengah.
Landa-Cina kari sejodho --- Belanda-Cina tinggal sepasang.
Akeh wong ijir, akeh wong cethil---Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.
Sing eman ora keduman---Si hemat tidak mendapat bagian.
Sing keduman ora eman---Yang mendapat bagian tidak berhemat.
Akeh wong mbambung---Banyak orang berulah dungu.
Akeh wong limbung---Banyak orang limbung.
Selot-selote mbesuk wolak-waliking zaman teka---Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya zaman.




Bait Terakhir Ramalan Jayabaya

140. polahe wong Jawa kaya gabah diinteri\ endi sing bener endi sing sejati\ para tapa padha ora wani\ padha wedi ngajarake piwulang adi\ salah-salah anemani pati\

141. banjir bandang ana ngendi-endi\ gunung njeblug tan anjarwani, tan angimpeni\ gehtinge kepathi-pati marang pandhita kang oleh pati geni\ marga wedi kapiyak wadine sapa sira sing sayekti\

142. pancen wolak-waliking jaman\ amenangi jaman edan\ ora edan ora kumanan\ sing waras padha nggagas\ wong tani padha ditaleni\ wong dora padha ura-ura\ beja-bejane sing lali,\ isih beja kang eling lan waspadha\

143. ratu ora netepi janji\ musna kuwasa lan prabawane\ akeh omah ndhuwur kuda\ wong padha mangan wong\ kayu gligan lan wesi hiya padha doyan\ dirasa enak kaya roti bolu\ yen wengi padha ora bisa turu\

144. sing edan padha bisa dandan\ sing ambangkang padha bisa\ nggalang omah gedong magrong-magrong\

145. wong dagang barang sangsaya laris, bandhane ludes\ akeh wong mati kaliren gisining panganan\ akeh wong nyekel bendha ning uriping sengsara\

146. wong waras lan adil uripe ngenes lan kepencil\ sing ora abisa maling digethingi\ sing pinter duraka dadi kanca\ wong bener sangsaya thenger-thenger\ wong salah sangsaya bungah\ akeh bandha musna tan karuan larine\ akeh pangkat lan drajat padha minggat tan karuan sebabe\

147. bumi sangsaya suwe sangsaya mengkeret\ sakilan bumi dipajeki\ wong wadon nganggo panganggo lanang\ iku pertandhane yen bakal nemoni\ wolak-walike zaman\

148. akeh wong janji ora ditepati\ akeh wong nglanggar sumpahe dhewe\ manungsa padha seneng ngalap,\ tan anindakake hukuming Allah\ barang jahat diangkat-angkat\ barang suci dibenci\

149. akeh wong ngutamakake royal\ lali kamanungsane, lali kebecikane\ lali sanak lali kadang\ akeh bapa lali anak\ akeh anak mundhung biyung\ sedulur padha cidra\ keluarga padha curiga\ kanca dadi mungsuh\ manungsa lali asale\

150. ukuman ratu ora adil\ akeh pangkat jahat jahil\ kelakuan padha ganjil\ sing apik padha kepencil\ akarya apik manungsa isin\ luwih utama ngapusi\

151. wanita nglamar pria\ isih bayi padha mbayi\ sing pria padha ngasorake drajate dhewe\


Bait 152 sampai dengan 156 hilang

157. wong golek pangan pindha gabah den interi\ sing kebat kliwat, sing kasep kepleset\ sing gedhe rame, gawe sing cilik keceklik\ sing anggak ketenggak, sing wedi padha mati\ nanging sing ngawur padha makmur\ sing ngati-ati padha sambat kepati-pati\

158. cina alang-alang keplantrang dibandhem nggendring\ melu Jawa sing padha eling\ sing tan eling miling-miling\ mlayu-mlayu kaya maling kena tuding\ eling mulih padha manjing\ akeh wong injir, akeh centhil\ sing eman ora keduman\ sing keduman ora eman\

159. selet-selete yen mbesuk ngancik tutuping tahun\ sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu\ bakal ana dewa ngejawantah\ apengawak manungsa\ apasurya padha bethara Kresna\ awatak Baladewa\ agegaman trisula wedha\ jinejer wolak-waliking zaman\ wong nyilih mbalekake,\ wong utang mbayar\ utang nyawa bayar nyawa\ utang wirang nyaur wirang\

160. sadurunge ana tetenger lintang kemukus lawa\ ngalu-ngalu tumanja ana kidul wetan bener\ lawase pitung bengi,\ parak esuk bener ilange\ bethara surya njumedhul\ bebarengan sing wis mungkur prihatine manungsa kelantur-lantur\ iku tandane putra Bethara Indra wus katon\ tumeka ing arcapada ambebantu wong Jawa\

161. dunungane ana sikil redi Lawu sisih wetan\ wetane bengawan banyu\ andhedukuh pindha Raden Gatotkaca\ arupa pagupon dara tundha tiga\ kaya manungsa angleledha\

162. akeh wong dicakot lemut mati\ akeh wong dicakot semut sirna\ akeh swara aneh tanpa rupa\ bala prewangan makhluk halus padha baris, pada rebut benere garis\ tan kasat mata, tan arupa\ sing madhegani putrane Bethara Indra\ agegaman trisula wedha\ momongane padha dadi nayaka perang\ perange tanpa bala\ sakti mandraguna tanpa aji-aji

163. apeparap pangeraning prang\ tan pokro anggoning nyandhang\ ning iya bisa nyembadani ruwet rentenging wong sakpirang-pirang\ sing padha nyembah reca ndhaplang,\ cina eling seh seh kalih pinaringan sabda hiya gidrang-gidrang\

164. putra kinasih swargi kang jumeneng ing gunung Lawu\ hiya yayi bethara mukti, hiya krisna, hiya herumukti\ mumpuni sakabehing laku\ nugel tanah Jawa kaping pindho\ ngerahake jin setan\ kumara prewangan, para lelembut ke bawah perintah saeko proyo\ kinen ambantu manungso Jawa padha asesanti trisula weda\ landhepe triniji suci\ bener, jejeg, jujur\ kadherekake Sabdopalon lan Noyogenggong\

165. pendhak Sura nguntapa kumara\ kang wus katon nembus dosane\ kadhepake ngarsaning sang kuasa\ isih timur kaceluk wong tuwa\ paringane Gatotkaca sayuta\

166. idune idu geni\ sabdane malati\ sing mbregendhul mesti mati\ ora tuwo, enom padha dene bayi\ wong ora ndayani nyuwun apa bae mesthi sembada\ garis sabda ora gentalan dina,\ beja-bejane sing yakin lan tuhu setya sabdanira\ tan karsa sinuyudan wong sak tanah Jawa\ nanging inung pilih-pilih sapa\

167. waskita pindha dewa\ bisa nyumurupi lahire mbahira, buyutira, canggahira\ pindha lahir bareng sadina\ ora bisa diapusi marga bisa maca ati\ wasis, wegig, waskita,\ ngerti sakdurunge winarah\ bisa pirsa mbah-mbahira\ angawuningani jantraning zaman Jawa\ ngerti garise siji-sijining umat\ Tan kewran sasuruping zaman\

168. mula den upadinen sinatriya iku\ wus tan abapa, tan bibi, lola\ awus aputus weda Jawa\ mung angandelake trisula\ landheping trisula pucuk\ gegawe pati utawa utang nyawa\ sing tengah sirik gawe kapitunaning liyan\ sing pinggir-pinggir tolak colong njupuk winanda\

169. sirik den wenehi\ ati malati bisa kesiku\ senenge anggodha anjejaluk cara nistha\ ngertiyo yen iku coba\ aja kaino\ ana beja-bejane sing den pundhuti\ ateges jantrane kaemong sira sebrayat\

170. ing ngarsa Begawan\ dudu pandhita sinebut pandhita\ dudu dewa sinebut dewa\ kaya dene manungsa\ dudu seje daya kajawaake kanti jlentreh\ gawang-gawang terang ndrandhang\

171. aja gumun, aja ngungun\ hiya iku putrane Bethara Indra\ kang pambayun tur isih kuwasa nundhung setan\ tumurune tirta brajamusti pisah kaya ngundhuh\ hiya siji iki kang bisa paring pituduh\ marang jarwane jangka kalaningsun\ tan kena den apusi\ marga bisa manjing jroning ati\ ana manungso kaiden ketemu\ uga ana jalma sing durung mangsane\ aja sirik aja gela\ iku dudu wektunira\ nganggo simbol ratu tanpa makutha\ mula sing menangi enggala den leluri\ aja kongsi zaman kendhata madhepa den marikelu\ beja-bejane anak putu\

172. iki dalan kanggo sing eling lan waspada\ ing zaman kalabendu Jawa\ aja nglarang dalem ngleluri wong apengawak dewa\ cures ludhes saka braja jelma kumara\ aja-aja kleru pandhita samusana\ larinen pandhita asenjata trisula wedha\ iku hiya pinaringaning dewa\

173. nglurug tanpa bala\ yen menang tan ngasorake liyan\ para kawula padha suka-suka\ marga adiling pangeran wus teka\ ratune nyembah kawula\ angagem trisula wedha\ para pandhita hiya padha muja\ hiya iku momongane kaki Sabdopalon\ sing wis adu wirang nanging kondhang\ genaha kacetha kanthi njingglang\ nora ana wong ngresula kurang\ hiya iku tandane kalabendu wis minger\ centi wektu jejering kalamukti\ andayani indering jagad raya\ padha asung bhekti\

Minggu, 19 Februari 2012

AL KITAB IBLIS

Codex Gigas Alkitab Iblis

Codex gigas atau buku raksasa adalah sebuah manuskrip abad pertengahan dengan ukuran terbesar yang masih ada. Buku ini ditulis pada awal abad ke-13 di biara ordo benediktus di podlazice di Bohemia.





Saat ini buku tersebut tersimpan di Swedish Royal Library di Stockholm. Dibutuhkan tenaga dua pustakawan untuk mengangkat buku tersebut. Buku ini sering juga disebut “alkitab iblis” karena adanya sebuah ilustrasi ukuran besar bergambar setan didalamnya.

Kodeks tersebut ditaruh disebuah tempat yang terbuat dari kayu, dilapisi dengan kulit dan dihias dengan logam. Tingginya 92 cm, lebarnya 50 cm dan memiliki tebal 22 cm.

Pada mulanya, kodeks itu memiliki 320 lembar naskah. Namun 8 lembar darinya dibuang. Tidak diketahui siapa yang membuang 8 lembar tersebut dan untuk tujuan apa.

Ada dugaan 8 lembar yang dibuang kemungkinan berisi aturan-aturan biara ordo benediktus. Berat kodeks tersebut hampir mencapai 75 kg. Lembaran yang digunakan untuk menulis kodeks ini adalah kulit yang berasal dari 160 ekor anak sapi.


Biara tempat kodeks ini dibuat dihancurkan pada abad ke-15. Catatan yang ada pada kodeks menunjukkan bahwa pembuatan kodeks tersebut adalah sekitar tahun 1229 M.

Setelah penulisannya, kodeks ini kemudian dipindahkan ke Biara Cistercians Sedlec dan akhirnya dibeli oleh Biara benediktus di Byoevnov. Dari tahun 1477-1593, kodeks ini disimpan di perpustakaan di Broumov sampai akhirnya dibawa ke Praha pada tahun 1594 untuk menjadi bagian dari koleksi Rudolf II. Pada tanggal 24 September 2007, Codex gigas dibawa kembali ke Praha setelah 359 tahun.





Isi dari kodeks ini adalah “a sum of the Benedictine order’s knowledge”, “The War of the jews” tulisan Josephus, daftar para orang kudus, metode untuk menentukan tanggal perayaan paskah, seluruh alkitab bahasa latin pre-vulgate, Isidore of Seville’s encyclopedia Etymologiae, Cosmas of Prague’s Chronicle of Bohemia, berbagai macam traktat (dari sejarah, etimologi dan fisiologi), sebuah kalender dengan nekrologium, daftar nama para biarawan di biara Podlaice, formula-formula ajaib dan catatan-catatan lain.

Seluruh isi kodeks ini ditulis dalam bahasa latin. Manuskrip ini juga dihiasi dengan warna-warna seperti merah, biru, kuning, hijau dan emas. Seluruh huruf besar diberi warna yang mencolok.

Yang luar biasa adalah keseluruhan isi kodeks ini ditulis dengan relevansi yang luar biasa antar halaman. Yang berarti bahwa buku ini ditulis oleh satu orang dengan pikiran yang berkesinambungan. Hal ini membuat banyak ahli percaya bahwa keseluruhan kodeks ini ditulis dalam waktu yang sangat singkat.

Pada halaman 290, terdapat sebuah gambar Iblis dengan tinggi sekitar 50 cm. Beberapa halaman sebelum gambar ini ditulis pada lembaran kulit yang menghitam dan dibuat dengan karakter yang gelap, yang membuatnya berbeda dengan keseluruhan isi kodeks.





Menurut Legenda, penulis kodeks itu adalah seorang biarawan yang melanggar aturan biara dan dihukum dengan diikat di dinding dalam posisi berdiri seumur hidup. Biarawan ini memohon ampunan dari penghukuman yang luar biasa kejam itu.

Sebagai gantinya ia berjanji untuk membuat sebuah buku yang akan memuliakan biara dan pengetahuan umat manusia selamanya, dan ia berjanji menyelesaikannya hanya dalam satu malam.

Menjelang tengah malam, biarawan itu menjadi ragu apakah ia dapat menyelesaikannya sendiri. Jadi ia menjual jiwanya kepada iblis demi sebuah pertolongan. Iblis kemudian menyelesaikan manuskrip tersebut.

Sebagai penghormatan kepada iblis yang membantunya, biarawan itu menambahkan gambar iblis ke dalam kodeks tersebut. Walaupun adanya legenda yang melibatkan iblis, pada zaman inkuisisi, kodeks ini tetap disimpan oleh biara dan dipelajari oleh banyak cendikiawan sampai hari ini.