dulu Tuhanku Allah, sekarang...
sorry
sebelumnya kalo judul yang saya pakai emang kurang enak dibaca. tapi bukan g
ada maksudnya saya nulis begitu. ini hanya sebuah analisis kecil (kurang
kerjaan lebih tepatnya) saya sebagai pengguna facebook dan situs jejaring
sosial lainnya. saya yakin kalian pun (siapapun yang membaca ini) sebenarnya
merasakan hal yang sama seperti saya. ini bukan sesuatu yang besar, hanya
fenomena. tapi rasa- rasanya nyaris jadi kebiasaan umum (atau mungkin
karakter?)
berawal
dari keisengan saya (yang memang kurang kerjaan) baca2in status & tweetnya
friendlist saya. ampun dah, isinya kebanyakan orang2 galau yang kurang kerjaan
(kaya saya) pasang status galaunya dengan "bangga" coy. belum lagi
ditambah bahasa 4l@Y-nya yang bikin mata saya jungkir balik. heran juga sich,
kok bisa ya galau jadi trend? padahal nih kata galau menurut bahasa KBBI adalah
keadaan yang ramai dan pikiran yang kacau tidak keruan. gila! bahaya bgt kan?
kalo anda-anda semua galau, berarti pikiran anda kacau. orang yang pikirannya
kacau, g mungkin dia inget ama Tuhan. ya g?
nah,
itu dia men masalahnya! orang2 sekarang, yang udah melek IT, yang udah canggih
dan modern, lebih suka mengadu akan kegalauannnya ama facebook atau situs
jejaring sosial lainnya. padahal dia sendiri tau kalo facebook dan konco2ne itu
g mungkin ngasih solusi. aneh g tuh, curhat suatu masalah ama mesin?
gelinya
lagi coy, mereka kalo curhat di status atau ngtweet pake kalimat begini "
ya Allah, kok dia belum dateng sich?" atau "ya Tuhan, aku kepikiran
dia terus nih". nah, macam mana pula status begitu?? siapa Tuhan kau? dan
sejak kapan Allah itu tinggal di facebook??
status
macam itu pasti kalian banyak baca, ditambah lagi status macam begini
"Alhamdulillah kiriman sudah sampai" atau "bismillah, pasti
bisa". lah, turun pula pangkat Tuhan di mata manusia ni. dari 'Arsy jd ke
facebook. apalagi status yang pertama tuh, sudah bersyukurnya dengan facebook,
sombong pula dia baru dapat kiriman tak mau bagi2 dengan yang baca status dia.
parah kan?
Diambil Segi Positif aja bro, jgn suka menilai Orang seenak Perutmu, byk jg kyai n ulama Ɣ@̤̥̣̈̊̇и̣̣̣̣̥G̲̣̣̣̥ punya FACEBOOK !
BalasHapus